Pilpres 2024, Mahfud MD : Pilih Pemimpin yang Adil dan Amanah

JAKARTA, Inisiatifnews.com – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak semua masyarakat Indonesia, agar di momentum Pilpres 2024 mendatang yang akan diselenggarakan dapat menggunakan hak suara mereka dengan baik, yakni memilih orang-orang yang jujur dan amanah untuk menjadi pemimpin penerus pemerintahan saat ini.

Pilihan tersebut sejatinya dengan tingkat rasionalitas yang baik, tanpa memandang apa latar belakang calon pemimpin tersebut, apakah beragama Islam atau tidak.

“Akan hancur suatu negara itu jika diperintah dengan tidak adil dan dzalim meskipun pemimpinnya muslim,” kata Mahfud dalam program Khasanah Islam yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta dikutip Inisiatifnews, Sabtu (30/4).

Konteks ceramah ini bukan dalam koridor Mahfud menyuruh masyarakat Indonesia memilih orang non muslim, akan tetapi substansinya adalah memilih orang karena sikap dan integritasnya.

“Jadi ini bukan anjuran untuk memilih pemimpin kafir, bukan, (tapi) memilih pemimpin yang adil. Bukan memihak si A atau si B untuk dipilih karena islam atau tidak islam. Tapi pilihkan pemimpin yang adil, yang amanah,” tegasnya.

Bahkan ia juga mengutip Surat An Nisa ayat 58 ;

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Arab-Latin: Innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-‘adl, innallāha ni’immā ya’iẓukum bih, innallāha kāna samī’am baṣīrā

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

“Antuaddul amanti ilaa ahliha…,” tuturnya.

Kemudian, ia juga menekankan, bahwa poin penting di dalam menjalankan sebuah negara dan sistem pemerintahan adalah bagaimana menerapkan nilai-nilai keislaman di dalamnya.

Karena banyak negara, sekalipun terkesan seperti negara Islam karena kultur maupun mayoritas penduduknya, namun banyak nilai-nilai keislaman belum diterapkan dengan baik.

Bahkan ia menyebut, negara yang sangat Islami dalam konteks nilai-nilai kebaikan justru diterapkan di negara non Islam.

“Dimanakah negara yang paling islami di dunia, ternyata yang paling islami di new zealand. Di sana tidak ada orang islam, tapi paling islami. Islami dalam arti, hukumnya tegak, orangnya sopan, kalau ada orang kehilangan diantarkan (barangnya) ke rumahnya,” ucapnya.

Ia justru menyebut, bahwa dari data survei yang ada, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islamnya, dan Saudi dengan kultur keislamannya malah berada di urutan 60 ke atas.

“Tetapi negara-negara islam seperti Saudi dan kita ada di urutan 60. Yang paling bagus justru negara-negara yang menegakkan syariat Islam, islam dalam arti mengajarkan kebaikan itu di tempat yang bukan negara islam,” ujarnya.

Bahkan kata Mahfud, berdasarkan observasinya di negara Jepang, ia heran ketika tidak ada hakim di sana tertangkap aparat penegak hukum melakukan pelanggaran hukum berupa korupsi maupun menerima suap.

“Jepang misalnya, orang korupsi malu di sana, ndak ada hakim disuap. Saya tanya di sini ada ndak hakim ditangkap karena nerima suap, mereka malah heran, masak ada hakim begitu, woh saya bilang di Indonesia banyak, tapi gak saya ndak bilang pada dia,” tandasnya.

Melihat itu, Mahfud merasa justru Islam dalam konteks kebaikan justru bisa diejawantahkan dengan baik oleh negara yang tidak menjalankan Islam dalam konteks syariat agama.

Bagi Mahfud, inilah yang lebih penting, apalagi jika nilai-nilai keislaman itu bisa diterapkan dengan baik oleh negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia itu, seperti Indonesia.

“Di sini gak ada hakim yang gak dipercaya, semua putusan hakim bersih di sini, di Jepang,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *