Kiai Cholil Nafis Harap Deddy Corbuzier Sadar Bahwa LGBT Dikutuk oleh Islam

deddy corbuzier
Pasangan LGBT di konten podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier.

JAKARTA, Inisiatifnews.com – Ketua bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual dan Trans Gender (LGBT) adalah sebuah penyakit yang harus ditangani dengan baik.

Membiarkan perilaku LGBT adalah sikap yang salah. Bahkan tidak tepat jika menggunakan diksi toleransi untuk membenarkan dan melakukan pembiaran terhadap perilaku menyimpang tersebut.

“Saya masih menganggap LGBT itu ketidaknormalan yang harus diobati, bukan dibiarkan dengan dalih toleransi,” kata kiai Cholil Nafis, Senin (9/5).

Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok itu menegaskan, bahwa LGBT bukan kodrat manusia yang ia bawa sejak lahir. Karena pada dasarnya, kodrat manusia hanya ada dua, yakni apakah dia adalah seorang laki-laki ataupun perempuan.

Bahkan dalam persoalan pasangan, kodrat manusia adalah berpasang-pasangan antara laki-laki dengan perempuan, bukan laki-laki dengan laki-laki, atau antara perempuan dengan perempuan.

“Meskipun itu bawaan lahir, bukan itu kadratnya. Manusia itu yang normal adalah laki berpasangan dengan perempuan, begitu juga sebaliknya,” tegasnya.

.Oleh karena itu, kiai Cholil Nafis pun mengimbau kepada para influencer maupun media yang memiliki basis pemirsa banyak, agar tidak menyiarkan LGBT, apalagi menganggap bahwa perilaku mereka adalah sesuatu yang normal.

“Janganlah kita ikut menyiarkan pasangan LGBT itu,” tuturnya.

Lebih lanjut, kiai Cholil Nafis menyarankan agar Deddy Corbuzier yang mengunggah konten pasangan Gay agar memahami bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, yakni mempromosikan LGBT dan menganggap bahwa perilaku tersebut adalah sesuatu yang normal.

“Yang jelas pasangan itu sudah masuk podcatsnya. Saya berharap yang punya podcast itu paham kalau Islam melarang dan mengutuk LGBT. LGBT itu harus diamputasi bukan ditoleransi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *