Wujudkan Natal Damai, Tokoh Agama, Adat & Pemuda Jayapura Sepakat Jaga Kamtibmas Kondusif! Tolak Gerakan Separatis

Papua – Para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh Pemuda Sentani berkomitmen menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Jayapura.

Ketua Paguyuban Nusantara Papua Kab. Jayapura, Manase Bernard Taime menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan kegiatan separatis atas mengatasnamakan Gereja.

“Mari kita bersama menjaga keamanan dan kenyamanan di negeri ini,” tegas Manase Bernard Taime, hari ini.

Selanjutnya, Ketua GKI Klasis Sentani, Pdt. Albert Suebu, S.Th. mengatakan dalam rangka menghadapi Natal dan menjaga situasi kamtibmas diwilayah kabupaten Jayapura secara khusus di Sentani, pihaknya menyampaikan seluruh elemen masyarakat tetap saling menghormati dan menjaga iman dalam mensikapi segala situasi.

“Seluruh umat Tuhan baik di lingkungan Geraja GKI maupun di wilayah Sentani secara khusus untuk umat beragama dan orang yang percaya kepada Tuhan untuk tetap tekun kepada iman Tuhan menyikapi segala situasi dan perkembangan politik,” katanya.

Dia mengharapkan hal ini tidak boleh melibatkan seluruh elemen Gereja sehingga semua yang punya hubungan dengan politik yang dilakukan oleh orang yang memang pada bagian mereka tapi tidak melibatkan seluruh umat beragama atau gereja-gereja di dalam situasi politik.

“Ini harapan kami, semoga Tuhan memberkati kita semua,” sebutnya.

“Keamanan di wilayah Kab. Jayapura adalah kita sendiri yang harus jaga terutama adalah dari orang-orang yang meresahkan dan mengganggu masyarakat lain,” ucapnya lagi.

Hal senada dilontarkan Pendeta lainnya Yones Wenda juga menghimbau kepada seluruh Gereja-gereja yang ada di tanah Papua, jangan terjebak dalam kegiatan apapun oleh Gereja lain untuk kepentingan-kepentingan individu atau kepentingan lain.

Salah satunya mengadakan acara seperti pada tanggal 8 Desember tempatnya di stadion Lukas Enembe di kampung harapan. Pihaknya memohon masyarakat agar tidak terlibat karena ada kepentingan tertentu.

“Untuk itu kami meminta masyarakat jangan terpengaruh untuk melibatkan kegiatan ini,” sebutnya.

Ondofolo Helle Wobhouw Sereh, Yanto Komlay Eluay menegaskan bahwa sebagai pemilik wilayah adat akan berkontribusi menciptakan kenyamanan dan kedamaian diwilayahnya.

“Mari kita sama-sama berikan sumbangsih pikiran untuk bersama menjaga wilayah adat kita,” katanya.

Dia berpesan agar masyarakat Papua harus bersama pemerintah aparat Kepolisian dan TNI untuk saling menghargai dan menghormati dan memanusiakan mencintai mengasihi. Serta jangan ada aktifitas yang melanggar hukum.

“Untuk itu kita sama-sama menghimbau dan menjaga keharmonisan sehingga kita bisa hidup dengan baik dan damai. Sebagai umat beragama untuk taat dan patuh terhadap hukum KUHAP,” paparnya.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Manase Bernard Taime keberatan dan menolak adanya nama Sentani yang dikaitkan dalam organisasi KNPB.

“Saya selaku pemuda sentani tidak setuju dengan nama KNPB Sentani. Kami pemuda Sentani menolak adanya nama Sentani yang diikutkan dalam organisasi tersebut,” jelasnya.

Ondofolo Helle Wobhouw Sereh, Yanto Komlay Eluay kembal menekankan bahwa memasuki gerbang Natal dimana sebagai umat Kristiani saling toleransi umat beragama khususnya di Kabupaten Jayapura.

“Hari ini kami menyikapi pada bulan Desember bulan penuh damai. Kita sama-sama menjaga kamtibmas yang aman damai dan tentram dalam rangka memasuki perayaan hari natal dan ini yang kami pertegas dan kami sampaikan tidak ada kegiatan-kegiatan atau aksi-aksi yang meresahkan dan kita sama-sama berkomitmen untuk menciptakan kedamaian dalam rangka memasuki bulan penuh damai,” tuturnya.

Dia kembali menegaskan bahwa pihaknya sepakat menolak organisasi KNPB di wilayah Sentani.

“Kami semua sudah bersepakat ondofolo, tokoh agama, tokoh pemuda, yang diwakili wilayah timur tengah dan barat jangan ada ormas diwilayah adat kita khususnya ormas yang berseberangan dengan NKRI. Jangan pernah sekali-kali menggunakan nama Sentani. Suku Sentani mempunyai harkat dan martabat serta tidak lagi mengatasnamakan KNPB SENTANI karena indicator kemajuan suatu daerah dilihat dari suatu kemanan daerah tersebut,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *